Samapta : Sebulan Seru tapi Ngga Mau Lagi

barusan sortir foto2 lama, foto yg "unforgettable"
kemudian nemu foto ini

ahahaha.... ngga terbayang sama sekali pernah mengalami masa2 "ijo2" seperti itu... :D
masa dimana setiap detiknya adalah "siksaan" baik fisik maupun mental...baik yg bisa dirasakan maupun yg di dunia tak nyata
sebulan yang terasa sangat lama...
menjalani hari dengan tangan berdarah, kaki lecet, kulit gosong, rambut potongan seadanya, mandi keroyokan, makan tanpa kunyah, angkat beban berkilo2, mainan senapan, lari sampai ngos2an...
tak cukup rasanya "penderitaan" itu diceritakan dalam satu lembar catatan saja

email pemberitahuan yg memuat namaku dalam suatu "Susorsarmil" yg kemudian aku biasa sebut "Samapta", membuat perasaan campur aduk.. antara bilang, "here we go", karena memang sejak awal masuk perusahaan itu sudah siap2 mengikuti hal semacam itu, namun di lain sisi bilang, "am I ready?"
hahahah

nyari contekan dari kanan kiri, senior setahun sebelumnya sampai cerita masa2 yang sama dari big boss pun dilakukan...

ok, suka ngga suka.... siap!

barang yang dibawa banyak banget! mulai dari pakaian dalam (seabrek2), obat2an dan vitamin, jaket, kaos kaki, topi, sunblock, dll... barang2 elektronik (yg kabar dari angkatan sebelumnya) ngga boleh dibawa, sepertinya ditinggalkan saja.... (walau kemudian aku menyesal tidak bawa kamera)
berangkat ke Cimahi
minggu pertama... it was like a hell!! asli!! kaki lecet2, beradaptasi dengan sepatu PDH dari kulit, ada pula yg ditanggulangi dengan memberikan alas pembalut wanita pada dalam sepatu supaya empuk (absolutely not me)
setiap orang wajib bertugas bergiliran menjadi Ketua Kelas dan petugas Piket... wajib persiapan untuk apel pagi, siap makan snack siang, apel siang, dan apel malam...
ternyata menjadi Ketua Kelas dan petugas Piket bukan seperti jabatan yang sama saat sekolah dulu
yang paling susah adalah bertanggung jawab memimpin apel... itu yg paling susah... yah, namanya jg ngga pernah apel militer :D

lalu, pertama kali jalan jauh pas masa orientasi (padahal kata pembina nya ngga terlalu jauh), satu persatu sudah tepar dengan berbagai alasan masing-masing... alhasil, ambulance yg mengiringi masa "ospek" itu pun penuh "peserta"
aku pun sukses menjadi salah satu peserta ambulance setelah dengan sukses m*ntah di jalan
"pilih lewat sungai atau lewat kuburan?"

catatan pertama : aku adalah satu2nya orang yg kena "remidi" Ketua Kelas.. lha aku kan giliran pertama, otomatis masih banyak salah, dan selalu ambil jatah
catatan kedua : ambil jatah bukan jatah makanan ya, tetapi push up

ambil jatah

itu cerita minggu pertama

beladiri militer, mountenering, senam balok, bongkar pasang senjata, menembak, dan semua kegiatan out class dilakukan... bahkan saat matahari sedang di atas langit sekalipun... hingga memakai sunblock pun percuma
beladiri militer
sedangkan kalau sedang in class, bisa dijamin, tidak ada orang yang sanggup melek pada saat ada materi kelas

hari demi hari berlalu... sikap disiplin, takut pembina, dan selalu menuruti apa kata pembina, lama2 buyar :D
apabila awalnya takut berbuat salah dan ambil jatah, lama2 ambil jatahpun cuek saja
mungkin juga karena fisik lama2 terlatih, motivasi persaingan dan tidak mau kalah pun bersemi
sehingga, aktivitas fisik ditambah dengan gengsi yg mulai naik pun meningkatkan semangat, mahir mengoperasikan peralatan sehingga tidak memakan waktu (dan tentu saja masa bodo, haha)
nyemplung tp tetap ceria ^^

di hari2 terakhir, ujian praktek, sepertinya kondisi fisik dan motivasi sudah mulai meninggi, sehingga ambulance pun tak lagi penuh, meski jarak tempuh lebih jauh dari orientasi

dan, kemudian ditutup dengan "akumulasi fisik dan mental" di lembah Cikole...
kehujanan, kedinginan adalah mayoritas rasa yg dialami disana, karena rasa takut, capek, dan gentar sudah hilang dengan berjalannya waktu
mungkin juga dikarenakan besoknya merupakan hari terakhir "kawah Candradimuka" itu...horee
mau diapa2in juga silakan dah! hhahahah


walau terkesan menakutkan, tapi banyak manfaat positif dari kegiatan ini
utamanya adalah pengalaman sekali seumur hidup yg tidak akan pernah terlupakan! maaf, cukup sekali ya
menjalin silaturahmi, kemandirian, percaya diri, mempupuk semangat, dan yang jelas, jadi kurus!! hahaha
kami juga diberi refreshing moment berupa.... joget bareng... ahahhaha!!

banyak cerita pula yg dialami di barak
mulai cerita para Kowad yang memperlihatkan foto lamanya yg cantik dengan rambut panjang menjuntai, namun sekarang sudah habis terpotong
kemudian ada juga kisah seorang ibu Kowad, yg sudah berbulan2 di Cimahi, demi pendidikan militer (yang tentu saja lebih berat daripada yang kami alami), meninggalkan keluarga di Papua... fiuh..
dan semuanya... demi negara...
entah berapa penghasilan yang mereka dapatkan, setelah bergalon2 keringat yang mereka keluarkan demi tugas negara...

dan aku pun bersyukur..


Comments

Popular Posts